Menanti derumu di akhir April sungguh sangat menyiksa. Dahulu, di akhir Maret aku bisa membaca hadirmu, lewat angin yang mendadak memburu di tengah malam dan gumpalan awan yang berarak ke selatan.. aku tahu engkau akan datang segera. Namun akhir-akhir ini, manusia-manusia ceroboh dan rakus membuatmu datang tak sesuai jadwal. Kadang lebih cepat, kadan sangat terlambat..
Tahun ini aku berharap kamu datang lebih cepat, dan doaku terkabul.. aku pun menyambutmu dengan gempita. Tak hanya aku, tanah pun dengan serta merta menyongsongmu dengan aroma yang memabukkan.. perkawinanmu dengan tanah memperanakkan candu yang hanya bisa dinikmati saat pergantian musim. Petrichor…
Tetesmu menyaksikan segala kegundahan hati yang tak terobati. Memaknai setiap rindu pada usai hadirmu. Rindu akan ratusan kenangan yang manis, juga tragedi yang dramatis.
Dia, yang kurindukan tidak suka saat kamu berhenti. Jalanan basah, jejak yang kau tinggalkan untuk kota ini membuatnya resah. Dia tidak tahu, aku juga tidak tahu apa yang membuatnya resah. Hanya peluk yang bisa membuatnya berhenti menatap sisa-sisa penandamu.
Kampus psikologi, pohon cemara, dan hujan. Kombinasi yang ganjil, lalu kita menggenapkannya.
Pinggiran kota Surabaya, rumah baruku, rumah barumu, beranda belakang, warung mie ayam… dan hujan, lalu membuat kita semakin erat.
Kabut, beranda, rumah kayu, selimut tebal, gerimis, hujan, senja, lumut, berdua… lalu lahirlah Abimanyu, Jerikho, Angger, Retnaputri, Izam, sederetan nama untuk calon anak kita.
Tapi pernah aku mengutuk hujan… untuk kisah yang tak layak kusebutkan. Bandung, 2008. Hujan membuat kita berkhianat. Lelakimu, perempuanku, telinga yang tak sabar, membuat kita jadi bajingan… dan hujan.
Namun hujan juga yang membuat kita selalu bertemu… fuck you!
Kampus psikologi, pohon cemara, dan hujan. Kombinasi yang ganjil, lalu kita menggenapkannya.<– kalimat jan asyemmm iki. Keren bro, hahaha! Kamu ternyata bakul gombal juga, hahaaa..
Kulak teko sampeyan to maseeee 🙂
Joe romantiiisss pisaaannnn… Hehehe…
Hahahahah kagak lah kay.. Kaasupan jurit ieu teh
suka bercumbu dengan hujan juga ya…
lumayan lah… hehehehhehe