I Love My Kids

Saya berusaha menggunakan waktu liburan saya sebaik-baiknya sebaik-baiknya untuk anak-anak. Suatu kali Si Sulung ingin ke pantai, katanya sudah lama tidak lihat air. Saya bingung lantaran Surabaya tidak punya pantai yang bagus seperti Bali. Wisata pantai yang ada hanya Pantai Kenjeran dan Hutan Bakau yang kemungkinan tutup karena pandemi. Saya nekat. Setelah sarapan, kami berempatContinue reading “I Love My Kids”

My life as “a parent”

Akhir pekan lalu saya menghabiskan waktu bersama “anak-anak” saya. Saya ajak mereka makan di sebuah restoran all you can eat yang belum pernah mereka datangi. Cukup seru, karena si bungsu ikut serta. Saya mau cerita tentang pedekate saya ke anak-anak. Komukasi pertama saya lakukan lewat whatsap, cukup frontal dengan informasi akan mengirimkan pizza. Jawaban siContinue reading “My life as “a parent””

Betapa Hidup Itu Begitu Lucu

Sebagai seorang lajang, saya kebingungan ketika tiba-tiba saya mendapat tiga anak sekaligus. Dua remaja dan satu anak-anak. Saya tidak pernah mengenal mereka sebelumnya, hanya si sulung yang beberapa kali pernah bertemu dan itu terjadi ketika dia masih duduk di bangku sekolah dasar. Sekarang si sulung sudah duduk di tahun ketiga jenjang SMA dan saya kembaliContinue reading “Betapa Hidup Itu Begitu Lucu”

Penulis Ambyar

Beberapa waktu yang lalu, The Godfather of Brokenhearted meninggal dunia. Tentu, fans pelantun lagu “Ambyar” sangat bersedih. Memang mengejutkan, di saat posisi Didi Kempot berada di atas awan, ia malah bablas ke langit. Namun, yang lebih menyedihkan lagi adalah hasil survey CCSU yang menaruh Indonesia di tingkat 60 dari 61 negara yang disurvey minat bacanya.Continue reading “Penulis Ambyar”

Semua Untuk Hindia – review kumcer yang penuh kejutan

Pacar saya merekomendasikan buku-buku Iksaka Banu untuk saya baca lantaran saya senang menulis historical romance. Lalu saya pilih satu buku: Semua Untuk Hindia. Saya pikir buku ini berupa novel, tetapi ketika saya mendapatinya ternyata adalah kumpulan cerpen dengan latar kolonial.   Iksaka Banu, menurut pacar saya adalah penulis dengan ladang historical fiction. Dari buku ini, sayaContinue reading “Semua Untuk Hindia – review kumcer yang penuh kejutan”

Virus Momen Kreatif Status : Activated

Sudah empat tahun saya menekuni hobi baru, menulis fiksi. Selama yang saya ingat,  saya sudah menulis lima novel: Kembang Kawisari, Melodi Musim Semi, Sadirah, Bakiak Maryam, dan Stambul Kembang Ciliwung. Dahulu, saat pertama kali menulis, saya punya impian. Seperti penulis-penulis kebanyakan, saya ingin karya saya dicetak dalam bentuk fisik dan dipajang di toko buku terkenal,Continue reading “Virus Momen Kreatif Status : Activated”

Entrok – Review Singkat Novel

Sewaktu membaca judulnya, saya sedikit bingung. Unik, tetapi saya tidak tahu artinya. Dari sampul buku yang bergambar punggung perempuan dengan kutang yang sedang dilepas, saya berpikir, apa mungkin entork adalah kutang? Namun, selama saya di Jawa, saya tidak pernah mendengar kata itu disebut sebagai alat penyangga payudara. Dugaan saya ternyata dibenarkan di babak awal cerita,Continue reading “Entrok – Review Singkat Novel”

Pada Sebuah Koma

Aku tidak pernah merencanakan untuk menyukaimu, atau jatuh cinta padamu. Aku juga tidak pernah berangan-angan untuk berjumpa denganmu. Bagiku, kamu hanyalah teman menulis dan membaca. Sobat untuk bertukar indra, seperti guru dan muridnya.   Tapi siapa sangka jika sebuah koma bisa merajut cerita.   Aku mencintaimu, kataku pada suatu hari. Kamu tertawa. Aku tidak ingatContinue reading “Pada Sebuah Koma”

Gadis Kretek – Review

Sinopsis Gadis Kretek karya Ratih Kumala. Pak Raja sekarat. Dalam menanti ajal, ia memanggil satu nama perempuan yang bukan istrinya; Jeng Yah. Tiga anaknya, pewaris Kretek Djagad Raja, dimakan gundah. Sang Ibu pun terbakar cemburu terlebih karena permintaan terakhir suaminya ingin bertemu Jeng Yah. Maka berpacu dengan malaikat maut, Lebas, Karim, dan Tegar, pergi keContinue reading “Gadis Kretek – Review”